JAKARTA, BANTENLIVE.COM– Perum Bulog (Badan Usaha Logistik) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sepakat memperkuat kolaborasi strategis untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.

Langkah ini ditandai melalui kunjungan resmi Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, bersama jajaran direksi ke Markas Besar Polri dan bertemu langsung dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada awal Agustus 2025.

Pertemuan ini menjadi bagian dari penguatan koordinasi dalam pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta pengawasan distribusi beras dan komoditas pangan lainnya di lapangan.

Dalam diskusi tersebut, Kapolri menyampaikan bahwa Polri siap menjadi mitra aktif dalam pendistribusian beras SPHP kepada masyarakat melalui berbagai kanal yang dimiliki institusi kepolisian.

Seperti koperasi (Primkopol) di seluruh satuan Polri serta partisipasi dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) dan bazar di berbagai wilayah.

“Dalam waktu dekat kami akan gelar video conference nasional bersama seluruh jajaran BULOG dan Polri untuk menyamakan persepsi, sekaligus memaksimalkan distribusi SPHP di lapangan,” ujar Listyo Sigit, seperti dikutip dari siaran pers resmi yang diterima, Sabtu 2 Agustus 2025.

Upaya ini merupakan langkah konkret dalam mendukung program pemerintah menuju swasembada pangan, sekaligus memastikan akses masyarakat terhadap beras terjangkau dan berkualitas semakin mudah dijangkau.

Bulog Distribusi 1,3 Juta Ton Beras SPHP

Program SPHP merupakan penugasan resmi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang tertuang dalam Surat Kepala Bapanas Nomor 173/TS.02.02/K/7/2025 tanggal 8 Juli 2025.

Program ini berlangsung sepanjang Juli hingga Desember 2025 dengan target penyaluran mencapai 1,3 juta ton beras SPHP di seluruh Indonesia.

“Kami bersyukur atas dukungan penuh Kapolri dan kesamaan visi dalam menjaga harga dan pasokan pangan nasional sebagai bagian dari Asta Cita Presiden RI,” ujar Ahmad Rizal, Dirut BULOG.

Distribusi dilakukan melalui berbagai saluran strategis, antara lain:

  1. Pedagang eceran pasar rakyat
  2. Koperasi Desa Merah Putih (KDMP)
  3. Outlet pemerintah daerah dan Gerakan Pangan Murah (GPM)
  4. Outlet BUMN seperti BULOG, IDFood, Pos Indonesia, PTPN, dan Pupuk Indonesia
  5. Rumah Pangan Kita (RPK)
  6. Toko swalayan dan ritel modern
  7. Instansi TNI-Polri melalui koperasi dan GPM internal

 

Tim Redaksi
Editor
Tim Redaksi
Reporter