SERANG, BANTENLIVE.COM– Perum Bulog terus memperkuat peran strategisnya dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan nasional.

Di antaranya adalah monitoring penyaluran beras (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Rau, Kota Serang, dan distribusi Bantuan Pangan (Banpang) di Kabupaten Tangerang, Banten, akhir pekan lalu.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Bulog untuk memastikan program-program penugasan pemerintah berjalan sesuai dengan petunjuk teknis dan benar-benar tepat sasaran kepada masyarakat.

Monitoring penyaluran SPHP di Pasar Rau dilakukan dengan menyambangi langsung empat toko beras yang telah menjadi mitra resmi Bulog. Tim Bulog yang didampingi unsur Dinas Perdagangan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas berdialog dengan para pedagang.

“Pasar dan masyarakat menyambut baik kehadiran beras SPHP. Ini jadi solusi beras terjangkau namun tetap berkualitas,” ujar salah satu anggota tim monitoring, mengutip rilis resmi Perum Bulog, Minggu 3 Agustus 2025.

Tak hanya dijual di toko-toko pasar, beras SPHP juga bisa diakses warga Kota Serang lewat layanan drive-thru yang tersedia tepat di depan Kantor Bulog Cabang Serang.

Layanan inovatif ini juga menyediakan produk lain seperti beras premium kemasan 5 kg (merk Becak), gula pasir 1 kg, serta minyak goreng kemasan Minyak Kita dan premium 1 liter.

“Inovasi drive-thru seperti ini adalah terobosan strategis untuk memperluas jangkauan dan mempermudah akses masyarakat,” ujar Bambang Prihatmoko, Pemimpin Bulog Wilayah Jakarta.

Bulog Distribusi Bantuan Pangan di Tangerang

Perum Bulog
Perum Bulog melakukan monitoring pendistribusian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Rau, Kota Serang, dan monitoring penyaluran beras Bantuan Pangan (Banpang) di Kabupaten Tangerang yang dilakukan oleh Tim Bulog, Sabtu 2 Agustus 2025.

Sementara itu, di Kabupaten Tangerang, kegiatan serupa dilakukan di titik distribusi Banpang di Kantor Desa Cikupa, Kecamatan Cikupa.

Monitoring dilakukan mulai dari proses pembagian undangan, verifikasi, hingga input data ke sistem digital guna memastikan Beras Banpang tepat sasaran kepada Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang datanya disiapkan oleh Kementerian Sosial melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Dalam kesempatan tersebut, Wakapolda Banten Brigjen Pol Hengki menyampaikan dukungan aparat terhadap program pangan nasional.

“TNI dan Polri siap mengamankan program bantuan pangan dan SPHP ini sebagai bagian dari kebijakan Presiden untuk menjaga stabilitas harga,” tegasnya.

Program SPHP yang berlangsung dari Juli hingga Desember 2025 menargetkan total penyaluran sebesar 1,3 juta ton beras.

Penyaluran dilakukan melalui berbagai saluran, di antaranya:

  1. Pedagang eceran di pasar rakyat
  2. Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP)
  3. Outlet pemerintah & BUMN (Bulog, IDFood, Pos Indonesia, PTPN, Pupuk Indonesia)
  4. Rumah Pangan Kita (RPK)
  5. Toko swalayan dan ritel modern
  6. Instansi TNI dan Polri melalui koperasi

Hingga 2 Agustus 2025, tercatat sebanyak 189 ribu ton beras SPHP telah tersalurkan ke masyarakat di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, penyaluran Bantuan Pangan (Banpang) terus digenjot ke lebih dari 18,2 juta PBP di Indonesia.

Data penerima diperoleh dari Kementerian Sosial dan dikelola oleh Bapanas.

Untuk alokasi bulan Juni dan Juli, setiap penerima mendapatkan total 20 kg beras (masing-masing 10 kg per bulan).

Hingga 2 Agustus 2025, realisasi penyaluran sudah mencapai 270 ribu ton atau 73,96 persen dari total pagu 365 ribu ton.

Banpang ini merupakan bagian dari penebalan program bantuan sosial pemerintah yang ditujukan untuk menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah serta menekan laju inflasi pangan, khususnya beras.

Tim Redaksi
Editor
Tim Redaksi
Reporter