TANGERANG, BANTENLIVE.COM- Kehadiran Mass Rapid Transuit atau MRT Tangerang Raya digadang-gadang menjadi solusi kemacetan parah di Tol Jakarta-Merak.

Proyek MRT Cikarang–Balaraja resmi masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Rute MRT Cikarang-Balajara diperkirakan sejauh 20 kilometer. Di mana, delapan kilometer lintasannya ada di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang.

Rencananya ada 11 stasiun, di mana enam stasiun di antaranya dibangun di wilayah Kabupaten Tangerang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, mengungkapkan, enam stasiun tersebut akan ada di Kecamatan Bitung, Curug, Cikupa, dan Balaraja.

“Enam stasiun akan dibangun di Kabupaten Tangerang dengan rute membentang sekitar 12–20 kilometer,” jelas Soma, Jumat 12 September 2025.

Secara keseluruhan, jalur MRT Cikarang–Balaraja menjadi bagian dari jaringan MRT lintas timur-barat yang ditargetkan selesai secara bertahap hingga 2032.

Pembangunan MRT Tangerang Raya diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi sehingga kepadatan di Tol Jakarta-Merak bisa berkurang.

Soma menekankan, kemacetan parah di Tol Jakarta–Merak menjadi alasan utama mengapa proyek ini sangat dibutuhkan.

“Kepadatan di Tol Jakarta–Merak sudah luar biasa. Kalau MRT ini sudah dibangun, paling tidak bisa membantu mengurai kemacetan,” ujarnya.

Selain itu, jalur MRT juga diharapkan mempercepat mobilitas masyarakat Tangerang Raya menuju Jakarta maupun sebaliknya.

MRT Tangerang Penggerak Ekonomi Lokal

Selain fungsi transportasi, MRT juga diproyeksikan menjadi penggerak ekonomi baru di Tangerang Raya.

Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan strategi dengan membuka kios UMKM di area setiap stasiun.

“Setiap stasiun bisa menjadi kebangkitan ekonomi. UMKM Kabupaten Tangerang akan kita beri ruang untuk tumbuh,” tegas Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja.

Dengan konsep ini, pembangunan MRT diharapkan tidak hanya mengurai kemacetan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar jalur.

Proyek MRT ini mendapat dukungan lintas daerah. Gubernur Banten, Andra Soni, menyebut jalur Cikarang–Balaraja adalah tindak lanjut RPJMN 2025–2029.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sebelumnya sudah mengundang PT MRT agar mempercepat realisasi pembangunan MRT Cikarang-Balaraja.

“Jalur Cikarang-Balaraja merupakan PSN, sehingga menjadi sesuatu yang perlu juga kita tindaklanjuti. Jadi ini adalah tindak lanjut dari RPJMN 2025-2029.

Provinsi Banten berinisiasi untuk bisa mendapatkan progres yang lebih cepat,” kata Gubernur Banten, Andra Soni.

Pihak yang terlibat dalam proyek ini adalah PT MRT Jakarta (Perseroda), Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, Pemprov DKI dan Pemprov Banten.

Bahkan, proyek MRT tembus Tangsel, MRT sudah menandatangani kerja sama dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) atau Sinarmas Land.

Hanya saja, rute MRT Tangsel belum diketahui. Dua opsi trase yang saat ini masih dikaji adalah Pondok Cabe-Ciputat atau Pondok Aren-Bintaro-Serpong.

Andra Soni menambahkan, proyek MRT yang utama adalah rute Kembangan-Balaraja untuk kemudian rute Lebak Bulus-Serpong.

Rute ini paling ditunggu oleh masyarakat Tangerang serta Tangerang Selatan, mengingat kemacetan yang sudah tak dapat dihindarkan dari Ciputat, Pamulang, hingga Serpong.

“Ini aspirasi masyarakat. Kita harap bisa segera dieksekusi,” kata Andra usai rapat koordinasi bersama pejabat Tangerang, Tangsel, dan MRT Jakarta.

1. MRT Lintas Timur-Barat Fase I sepanjang 33,76 Km

A. Tahap I sepanjang 24,5 Km

  • ‎Tomang‎
  • Grogol
  • ‎Roxy
  • ‎Petojo
  • ‎Cideng
  • ‎Thamrin
  • ‎Kebon Sirih
  • ‎Kwitang
  • ‎Senen
  • ‎Galur
  • ‎Cempaka Baru
  • ‎Sumur Batu
  • ‎Pakulonan Barat
  • ‎Pakulonan Timur
  • ‎Perintis
  • ‎Pulogadung
  • ‎Penggilingan
  • ‎Cakung Barat
  • ‎Pulo Gebang
  • Ujung Menteng

‎B. Tahap II sepanjang 9,2 Km

  • Kembangan
  • Batu Mulia
  • ‎Teknologi
  • ‎Kebon Jeruk
  • ‎Tanjung Duren
  • Arjuna Selatan

2. 1. MRT Lin Timur-Barat Fase II sepanjang 50,3 Km

A. Tahap I Lintas Barat (Banten) sepanjang 29,9 Km

  • ‎Balaraja‎
  • Cibadak
  • Pasir Gadung
  • ‎Otonom
  • ‎Bunder
  • ‎Kadu
  • ‎Bencongan
  • ‎Danau Ranau
  • ‎Kelapa Dua
  • ‎Kebon Nanas
  • ‎Panunggangan
  • ‎Kunciran
  • ‎Hasyim Asy’ari
  • ‎Karang Tengah

‎B. Tahap II Lintas Timur (Bekasi) sepanjang 20,43 Km

  • ‎‎Medan Satria
  • ‎Kaliabang
  • ‎Harapan Baru
  • ‎Karang Satria
  • ‎Sumber Jaya
  • ‎Wanajaya
  • ‎Cibitung
  • Cikarang