SERANG, BANTENLIVE.COM- Pemkot Serang mengucurkan dana bansos (bantuan sosial) tahun 2025 sebesar Rp2,2 miliar dalam bentuk 5.611 paket sembako untuk dibagikan kepada warga miskin ekstrem. Bantuan sosial atau bansos ini sebagai upaya percepatan penanganan kemiskinan di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Sosial Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, menjelaskan bahwa bantuan ini menyasar ribuan warga yang telah terdata dalam kategori miskin ekstrem.
“Untuk percepatan penanganan kemiskinan ekstrem, tahun 2025 ini kami menyalurkan 5.611 paket sembako dengan anggaran Rp2,2 miliar,” ujar Ibra kepada wartawan seusai menyalurkan bantuan di Serang, Kamis 11 September 2025.
Setiap paket bantuan berisi kebutuhan pokok, di antaranya beras, gula, minyak goreng, dan sarden. Program ini akan berkelanjutan dan dianggarkan pada tahun-tahun berikutnya.
Ibra menegaskan, penyaluran dana bansos itu tidak dilakukan secara terpusat, tetapi melalui mekanisme roadshow ke seluruh kecamatan di Kota Serang.
Distribusi akan dilakukan merata sesuai jumlah warga miskin ekstrem di setiap wilayah.
Sebagai contoh, kata Ibra, Kecamatan Kasemen mendapat alokasi sekitar 1.300 paket, Taktakan 1.000 paket, Cipocok 800 paket, dan Walantaka 700 paket.
“Distribusi akan kami lakukan secara merata agar benar-benar tepat sasaran,” katanya.
Target Nol Persen Kemiskinan Ekstrem Tahun 2026
Berdasarkan data Dinas Sosial Pemkot Serang, jumlah warga miskin ekstrem saat ini mencapai 18.000 jiwa.
Meski angka tersebut masih tinggi, Pemkot Serang optimistis mampu menekan angka kemiskinan sesuai target pemerintah pusat yang menargetkan nol persen kemiskinan ekstrem pada 2026.
“Upaya bantuan langsung ini efektif meringankan beban masyarakat, apalagi di kondisi sekarang ketika daya beli menurun,” ujar Ibra.
Selain bansos sembako, Pemkot Serang juga menyiapkan program lain untuk menekan angka kemiskinan yakni melalui Sekolah Rakyat yang akan diluncurkan pada 30 September 2025.
Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kota Serang bertujuan meningkatkan akses pendidikan masyarakat prasejahtera.
Selain itu, lanjut Ibra, ada pula program pemberdayaan ekonomi melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) hasil kolaborasi dengan Diskopukmperindag.
Program itu ditujukan untuk mendukung pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Kombinasi bansos, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi diharapkan dapat memberikan efek jangka panjang dalam menekan angka kemiskinan di Kota Serang,” katanya.
Tinggalkan Balasan