TANGSEL, BANTENLIVE.COM- Penyebab ledakan Pamulang, Tangsel terungkap. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Tim Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Metro Jaya menduga adanya kebocoran tabung gas 12 kilogram di salah satu rumah.
“Hasil olah TKP menunjukkan bahwa ledakan gas disebabkan oleh akumulasi gas dalam ruangan tertutup yang terpicu percikan api,” demikian rilis keterangan pers dari Humas Polda Metro Jaya, Jumat 12 September 2025.
Ledakan di Jalan Talas 2 RT 003/RW 001, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel itu terjadi pada pukul 05.20 WIB.
Suara menggelegar mengejutkan banyak warga di permukiman tersebut. Bahkan, kerasnya suara ledakan sampai terdengar hingga sejauh sekitar 2 kilometer.
Peristiwa itu menyebabkan delapan rumah hancur berantakan, lima rumah rusak ringan, dan tujuh orang mengalami luka-luka.

Dugaan pemicu ledakan itu mengakhiri proses olah TKP oleh 1 Unit Jibom Polda Metro Jaya yang dipimpin Kompol Nofriansyah.
Dalam proses olah TKP, sejumlah barang bukti seperti tabung gas 12 kilogram dalam keadaan kosong, regulator gas yang sudah rusak dan diikat menggunakan isolasi hitam.
Kemudian ada pula tuas kompor gas dalam posisi “On”. Di area rumah yang hancur akibat ledakan juga ditemukan bekas kebakaran dan legam pada beberapa barang.
Dari seluruh temuan itu, polisi menduga ledakan disebabkan oleh berkumpulnya (akumulasi) gas dari tabung yang bocor di dalam satu ruangan.
Kumpulan gas itu kemudian terpercik api hingga memicu ledakan. “Jadi tidak ditemukan adanya bom atas ledakan tersebut,” kata Kompol Nofriansyah.
Dalam rilis Humas Polda disebutkan pula bahwa polisi tidak menemukan adanya residu bahan peledak di area sumber ledakan.
Korban Ledakan Pamulang Jalani Perawatan
Kapolres Tangsel, Ajun KomiKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang mengungkapkan, tiga korban ledakan Pamulang masih menjalani perawatan intensif di RS Hermina Ciputat. Sementara empat korban lain sudah diperbolehkan pulang.
Sebelumnya, beberajam jam usai ledakan masih terdengar suara dengung di tengah pemukiman area ledakan.
Ketua RT setempat, Masturo (51) mengungkapkan, suara itu terdengar saat dirinya mendampingi petugas kepolisian yang datang ke lokasi.
“Masih bunyi dengung seperti mesin. Tidak terlampau keras namun masih terdengar,” kata Masturo.
Tinggalkan Balasan