TANGERANG, BANTENLIVE.COM- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang merevitalisasi makam Raden Aria Santika yang kemudian dijadikan sebagai situs cagar budaya. Raden Aria Santika merupakan salah satu pendiri Tangerang.

Wakil Wali Kota Tangerang, H Maryono, mengatakan, peresmian situs cagar budaya makam Raden Aria Santika bertujuan mengajak masyarakat untuk meneladani para pendahulu bangsa dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Revitalisasi makam merupakan bentuk penghormatan kita kepada para pejuang terdahulu. Mari bersama-sama berdoa agar amal ibadah beliau dan pejuang Tangerang lainnya diterima Allah SWT,” kata Maryono, Sabtu 13 September 2025.

h maryono
Wakil Wali Kota Tangerang H Maryono memberikan sambutan saat peresmian revitalisasi Makam Pejuang di Batu Ceper, Sabtu 13 September 2025. (Foto: Dinaskominfo Kota Tangerang)

Dari situs cagar budaya tersebut, lanjutnya, warga Kota Tangerang bisa belajar bahwa perjuangan para pendahulu harus dilanjutkan oleh generasi saat ini dan mendatang dengan menjaga persatuan dan menebar kebaikan.

Maryono menegaskan, revitalisasi tidak sebatas memperindah situs, tetapi juga menjadi sarana memperkuat iman, persaudaraan, sekaligus menghadirkan nilai edukasi bagi masyarakat.

“Dulu benteng ini saksi perjuangan. Hari ini kita jadikan pula benteng untuk menjaga iman, persaudaraan, dan persatuan. Sejarah ini harus hidup, agar generasi muda tahu bahwa perjuangan membangun Tangerang adalah buah dari pengorbanan para pendahulu,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Maryono menyampaikan bahwa peran perempuan juga penting dalam pembangunan. Apalagi, banyak catatan sejarah menyebutkan tokoh-tokoh perempuan di masa perjuangan.

“Semoga lahir lebih banyak perempuan Tangerang yang siap tampil, memberi kontribusi, dan memperjuangkan masa depan bangsa,” tambahnya.

Secara terpisah, Anggota DPRD Kota Tangerang, Teja Kusuma, mengapresiasi upaya pemerintah daerah melestarikan cagar budaya dan sejarah.

“Revitalisasi menjadi bukti nyata kepedulian kita semua. Semoga semangat perjuangan para pendahulu menjadi teladan, dan dengan kebersamaan Tangerang bisa terus maju, aman, dan sejahtera,” ujarnya.

Dengan adanya revitalisasi ini, Pemkot Tangerang berharap Makam Raden Aria Santika tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga destinasi wisata sejarah dan edukasi yang mampu menumbuhkan rasa cinta generasi muda pada tanah kelahirannya.

Mengutip situs kemendikbud.go.id, Raden Aria Santika bersama Aria Wangsakara dan Aria Yuda Negara mendirikan Tangerang. Ketiganya kemudian dikenal dengan sebutan Tiga Raksa.

Menurut Kitab Paririmbon Kaarian Parahiang, ketiganya masih ada hubungan dengan Pucuk Umum, penguasa Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran terakhir.

Aria Santika, Aria Wangsakara, dan Aria Yuda Negara sengaja meninggalkan keluarga besarnya di Sumedang, Jawa Barat menuju Istana Kesultanan Banten untuk berbakti.

Kepergian ketiganya karena ada perselisihan pandangan dengan para saudaranya yang memilih aliansi dengan penjajah, Belanda dan Maaran.

Kesultanan Banten pun melantik ketiga pangeran tersebut menjadi pemimpin di wilayah yang baru dibuka yakni di Lengkong Sumedang (sekarang Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang) dan bermukim di Tigaraksa.

Kepemimpinan Tigaraksan tersebut satu per satu gugur di medan perang.

Tumenggung Aria Santika gugur di Kebon Besar tahun 1717 dan dimakamkan di Batu Ceper (dulu Kramat Asem), Kota Tangerang.

Sementara Tumenggung Aria Yudanegara wafat di Cikokol tahun 1718 dan dimakamkan di Sangiang, Kota Tangerang.

Tumenggung Aria Wangsakara gugur di Ciledug, Kota Tangerang tahun 1720 ketika pasukannya menyerbu Jatinegara, Jakarta Timur. Aria Wangsakara dikebumikan di Lengkong (Lengkong Sumedang) daerah Legok, Kabupaten Tangerang.

Makam Raden Aria Santika berbentuk rumah dengan luas sekitar 30 meter. Ada dua bagian dalam bangunan makam tersebut, yakni ruangan tempat menunggu para peziarah dan ruangan kamar makam.

Makam tersebut ditutupi oleh kelambu berwarna putih. Bangunan makam sekarang merupakan pemindahan dari lokasi awal yang terkena pembangunan Jalan Daan Mogot pada tahun 1970-an.

6 Rekomendasi Tempat Wisata Gratis di Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang telah menyediakan wisata gratis di wilayahnya untuk memberikan ruang bermain atau melepas penat. Redaksi bantenlive.com merangkum 6 rekomendasi tempat wisata gratis di Kota Tangerang sebagai berikut:

1. Alun-Alun Kota Tangerang di Jalan Mayjen Sutoyo, RT.002/RW.001, alun alun kota, Kec. Tangerang, Kota Tangerang

2. Kampung Bekelir di Jalan Perintis Kemerdekaan, RT.001/RW.001, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang

3. Cisadane Walk di Jalan Benteng Jaya, RT.004/RW.005, Sukarasa, Kec. Tangerang, Kota Tangerang

4. Taman Potret di Jalan Sudirman, Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang

5. Taman Bambu di Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan, Kota Tangerang

6. Taman Burung Kota di Jalan Mochammad Yamin, RT.004/RW.004, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang