BOGOR, BANTENLIVE.COM- Pesawat latih jatuh di kawasan pemukiman Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu, 3 Agustus 2025, pagi.
Insiden tragis pesawat latih ini menyebabkan pilot pesawat latih tersebut, Marsma TNI Fajar Adrianto, tewas di lokasi kejadian dan satu orang lainnya dalam kondisi kritis dan dilarikan ke RS Atang Sendjaya, Semplak, Bogor.
Sebelumnya beredar informasi melalui jalur WhatsApp mengenai jatuhnya pesawat latih tersebut.
“Mohon izin melaporkan informasi dn berita duka, telah terjadi crashed, pesawat FASI, PK-S216 jatuh di Ciampea untuk pilot Marsma TNI Fajar Adrianto meninggal dunia,” bunyi keterangan tertulis, Minggu, 3 Agustus 2025.
Pesawat ringan jenis S216 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) tersebut diketahui lepas landas dari Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, sekitar pukul 08.30 WIB.
Kurang dari satu jam kemudian, pesawat latih itu dilaporkan jatuh di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Astana, Desa Benteng, Ciampea, tepatnya pukul 09.30 WIB.
Jika dihitung dari Lapangan Terbang Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan, ke Ciampea, Bogor jarak lintas udaranya diperkirakan sekitar 60 kilometer.
Rute ini biasanya ditempuh dalam waktu 25–35 menit oleh pesawat ringan jenis microlight, seperti S216, tergantung kondisi cuaca dan kecepatan pesawat.
Menurut warga dan relawan SAR Kabupaten Bogor, cuaca saat kejadian dilaporkan cerah dan tidak ada gangguan signifikan. Warga setempat bersama aparat RT/RW dan aparat desa sempat melakukan evakuasi darurat pesawat latih sebelum tim resmi datang.
Kronologi Pesawat Latih Jatuh di Ciampea Bogor
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut sedang dalam misi pelatihan atau training rutin. “Informasi awal demikian (ada kecelakaan),” ujarnya kepada wartawan, beberapa saat setelah informasi pesawat latih jatuh beredar.
Dia menambahkan, pesawat latih PK-S216 itu milik FASI. “Informasi awalnya ini adalah penerbangan pelatihan. Masih diselidiki penyebab pastinya,” tambahnya.
I Nyoman Suadyana mengungkapkan, sebelum digunakan dalam latihan terbang, pesawat itu sudah dicek secara menyeluruh dan dalam kondisi layak terbang.
Korban meninggal dunia adalah Marsekal Pertama TNI Fajar “Red Wolf” Adriyanto yang merupakan pilot dalam penerbangan tersebut.
Sementara satu orang lainnya, Roni Ahmad, dikabarkan dalam kondisi kritis dan saat ini dirawat intensif di RS Atang Sendjaya, Bogor.
Dalam proses evakuasi pesawat latih PK-S216 oleh petugas gabuyngan TNI AU Atang Sendjaya dan Tim Basarnas sempat terjadi ledakan keras yang diduga dari mesin utama pesawat.
Sontak, ledakan itu mengejutkan petugas gabungan dan warga sekitar yang menyaksikan proses evakuasi. Bahkan, petugas dan warga lari berhamburan menyelematkan diri. Selanjutnya, proses evakuasi berjalan lancar, dan tidak terjadi ledakan susulan.
Apa Spesifikasi Pesawat Latih PK-S216
Pesawat latih yang jatuh adalah S216, jenis pesawat latih ringan (microlight aircraft) buatan lokal dari produsen Indonesia bekerja sama dengan teknologi luar negeri.
Berikut spesifikasi pesawat latih S216 yang jatuh di Ciampea, Bogor:
- Kapasitas: 2 orang (pilot dan co-pilot)
- Kecepatan maksimal: ± 200 km/jam
- Jarak tempuh maksimal: ± 600 km
- Jenis mesin: Piston, single-engine
- Tipe sayap: Fixed-wing
- Kegunaan: Latihan, olahraga udara, pengawasan wilayah
Pesawat ini banyak digunakan oleh organisasi olahraga dirgantara seperti FASI karena kepraktisan, efisiensi, dan kemudahan manuvernya untuk penerbangan jarak pendek.
Kawasan Ciampea, Bogor dikenal cukup aman untuk penerbang pemula berlatih. Ada beberapa alasan mengapa Ciampea jadi jalur latihan pesawat latih?
Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) adalah organisasi resmi di bawah pembinaan TNI AU yang menaungi berbagai cabang olahraga dirgantara, seperti terbang layang, aeromodelling, paralayang, hingga penerbangan microlight.
FASI memiliki peran penting dalam pendidikan kedirgantaraan, pembinaan atlet udara, dan peningkatan kapasitas pilot muda di Indonesia.
Pesawat latih seperti S216 merupakan bagian dari armada pelatihan mereka untuk mencetak pilot-pilot andal dari kalangan sipil maupun militer.
Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan resmi masih berlangsung. TNI AU, bersama tim investigasi independen, akan melakukan audit menyeluruh terhadap logbook penerbangan, kondisi pesawat sebelum lepas landas, serta kemungkinan faktor human error.
“Kami mohon publik bersabar, tidak berspekulasi. Investigasi akan dilakukan transparan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan,” Marsma Nyoman kepada wartawan.
Pesawat latih yang jatuh di Ciampea, Bogor itu terestigrasi dengan seri PK-S216. Melihat dari bentuk ekornya, pesawat itu merupakan jenis Quicksilver Aircraft GT-500 motif trailing edge.
Mengutip laman quicksilveraircraft.com, pesawat latih itu merupakan buatan Amerika Serikat. Quicksilver Aircraft GT-500 cukup populer di kalangan penerbang pemula.
Tinggalkan Balasan