JAKARTA, BANTENLIVE.COM— Pemerintah meluncurkan program Lansia Berdaya atau SIDAYA diinisiasi oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (Kemendukbangga/BKKBN). Program itu untuk mengajak lansia tetap sehat, aktif, dan memberi kontribusi positif.
Indonesia tengah menghadapi tantangan besar sebagai negara dengan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) yang terus meningkat.
Fenomena penduduk menua (ageing population) ini mendorong pemerintah untuk mengambil langkah nyata dalam menjaga kualitas hidup masyarakat senior melalui program SIDAYA.
Program SIDAYA Kemendukbangga/BKKBN ini bertujuan menciptakan lansia yang sehat, aktif, dan tetap berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, jumlah lansia di Indonesia telah mencapai 12 persen atau sekitar 29 juta jiwa, dan angka ini diprediksi melonjak hingga 20 persen pada 2045.
Lonjakan populasi ini memerlukan strategi jangka panjang agar lansia tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga berdaya dan bahagia.
Menurut Menteri Kemendukbangga/BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, pemberdayaan lansia tidak boleh hanya sebatas bantuan sosial.
“Kami ingin memastikan para lansia tetap sehat jasmani dan rohani melalui aktivitas menyenangkan. Program SIDAYA menjadi sarana untuk meningkatkan harapan hidup dan indeks kebahagiaan mereka,” ujar Wihaji saat perayaan Ulang Tahun ke-25 Perkumpulan Juang Kencana yang berlangsung di Silver College-Haryono Suyono Center, Jakarta, Senin 11 Agustus 2025.
Program SIDAYA merupakan salah satu quick wins Kemendukbangga/BKKBN yang mengajak lansia untuk terlibat dalam kegiatan positif seperti:
- Sekolah lansia untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
- Pengajian dan kegiatan keagamaan untuk menjaga kesehatan spiritual.
- Olahraga bersama untuk meningkatkan kebugaran fisik.
Tujuan program SIDAYA BKKBN ini bukan hanya mengisi waktu luang, tetapi juga mengatasi kesepian yang kerap dialami lansia.
“Pensiun bukan akhir kontribusi, justru awal babak baru untuk berkarya dan berbagi pengalaman hidup. Nilai-nilai luhur para pensiunan adalah fondasi penting bagi generasi muda,” tegas Wihaji.
3 Pilar Penting Pemberdayaan SIDAYA
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana (JuKen), Sudibyo Alimoeso, menjelaskan bahwa SIDAYA mengacu pada tiga unsur utama yaitu
- Sehat Fisik, menjaga tubuh tetap bugar melalui olahraga dan pola hidup sehat.
- Sehat Mental, mencegah depresi, demensia, dan pikun dengan interaksi sosial rutin.
- Sehat Sosial, menciptakan rasa aman di lingkungan sekitar sehingga lansia percaya diri untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.
Sudibyo menegaskan, lansia harus sehat dan merasa aman terlebih dahulu sebelum bisa ikut berperan aktif. Ia juga mengingatkan pentingnya menabung sejak muda agar hari tua lebih sejahtera.
Perkumpulan Juang Kencana, yang beranggotakan para purna tugas pegawai BKKBN, menjadi contoh nyata bagaimana lansia tetap bisa memberi kontribusi.
Komunitas ini aktif memberikan masukan strategis bagi program kementerian, sekaligus menjadi wadah silaturahmi dan dukungan emosional antaranggota.
“Kalau menyendiri, lansia rentan pikun. Berkumpul dan bersosialisasi adalah cara efektif menjaga kesehatan otak,” kata Sudibyo.
SIDAYA dan Ageing Population: Tantangan dan Peluang
Fenomena ageing population di Indonesia bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang. Dengan pemberdayaan yang tepat, lansia bisa menjadi sumber daya sosial yang memperkuat ketahanan keluarga dan komunitas.
Pemerintah menargetkan, lewat SIDAYA, lansia akan memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, terlibat aktif dalam kegiatan sosial, dan menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam mengelola hidup sehat.
Perayaan ulang tahun ke-25 Perkumpulan Juang Kencana di Silver College, Haryono Suyono Center, Jakarta, dihadiri tokoh-tokoh penting, seperti Prof Dr Haryono Suyono (mantan Menko Kesra dan Kepala BKKBN), dr. Sumarjati Arjoso, SKM (mantan Kepala BKKBN), dan Dr Drs Wahidin, MKes, Deputi KBKR.
Kehadiran para tokoh ini menegaskan bahwa pemberdayaan lansia adalah investasi jangka panjang bagi keberlanjutan kualitas hidup bangsa.
Program SIDAYA BKKBN menjadi langkah strategis dalam menghadapi era penduduk menua. Dengan pendekatan yang menyentuh aspek fisik, mental, dan sosial, diharapkan lansia Indonesia dapat menjalani hari tua dengan sehat, aktif, dan berdaya.
Pemerintah, komunitas, dan masyarakat perlu bergandengan tangan agar lansia tidak hanya menjadi objek perhatian, tetapi juga subjek pembangunan bangsa.
Tinggalkan Balasan